“Dan bertolong-tolonglah dalam melakukan kebaikan dan takwa, dan jangan bertolong-tolong dalam perkara mungkar” (QS. al Maidah: 2).

Pendirian sangat penting dimiliki, agar tak terombang-ambing dan terjerumus ke dalam perbuatan berdosa, Setiap hari, setiap hamba Allah disuguhkan dengan berbagai kabar dengan tujuan yang beragam. Ada yang bersifat membujuk, ada pula yang bersifat memberitakan yang sebenarnya, pun adapula yang berisi sindiran dan kata - kata halus lainnya. Seperti kampanye yang umumnya bersifat menggiring atau membujuk, untuk mengakui seseorang termasuk baik dan berkualitas sehingga layak dipilih sebagai pemimpin. 

Namun, sudah semestinya seberapapun banyak bujukan yang diterima, orang-orang beriman memiliki pendirian yang teguh, terhadap prinsip serta aqidah yang dimilikinya.

Dalam meneguhkan pendirian, orang-orang beriman antara lain bisa merujuk kepada firman Allah yang menyerukan agar senantiasa bekerjasama dalam meneguhkan keberlangsungan kebaikan, dan dilarang bekerjasama untuk membantu memperkuat kejahatan (QS. al Maidah: 2). Dalam memilih pemimpin, misalnya, merujuk kepada firman Allah yang melarang mengambil dari orang-orang zalim (QS. Hud: 113). Sangat terbuka kesempatan untuk berbuat dosa, seperti karena memilih orang-orang yang gemar melakukan kemaksiatan sekaligus menyalahkan amanah.

Memilih orang yang menggemari kejahatan dan tidak amanah akan mendapatkan dosa berlapis-lapis. Alasannya, pertama, telah mengabaikan larangan Allah untuk tidak mengambil orang zalim sebagai pemimpin. Kedua, telah menutup kemungkinan orang-orang baik menjadi pemimpin umat, sehingga kebenaran yang ingin diwujudkan menjadi kandas. Ketiga, telah ikut melanggengkan kejahatan, karena orang-orang zalim biasanya akan cenderung mendekati kezaliman. Keempat, telah memberi peluang untuk munculnya beragam kejahatan yang lebih besar, yang sulit untuk diperkirakan di awalnya. 

Ingatlah ....! bahwasanya ketika kita memilih pemimpin yang salah dan ternyata menyeru dan melaksanakan dan atau mengutamakan kezaliman serta tidak mengindahkan perintah dan larangan Allah Subhanahu Wata'ala maka masyarakat dan atau kaum itu sendirilah yang merasakannya. 

Sebaiknya dan seyogyanyalah kita berpikir berulang kali dan atau memohon petunjuk kepada-Nya dalam rangka untuk memilih pemimpin yang benar dan akan membela kebenaran, agar tidak menyesal dihari kemudian. Berpikirlah dan jadikanlah shalat sebagai penolong , janganlah karena suka dan atau kesamaan suku , ras dan golongan lantas kita menjadi buta dan tidak lagi menggunakan petunjuk-Nya dalam rangka menjalani kehidupan, termasuk dalam urusan memilih pemimpin yang benar dan akan membawa kepada kemakmuran.

0 comments