berteman dengan orang-orang yang penuh dengan penyakit hati hanya akan menulari kita dengan penyakit-penyakit itu sehingga kita akan semakin jauh dari Allah. Salah pergaulan juga dapat menambah dosa akibat perbuatan maksiat yang baik disadari atau tidak telah kita lakukan. Lain hal apabila kita bergaul dengan orang shaleh yang selalu menjaga dan membatasi diri dalam pergaulan agar mereka tidak terjerumus dalam maksiat.

Macam-macam arti penyakit hati dan sifat buruk manusia antara lain :

1. Iri Hati
Iri hati adalah suatu sifat yang tidak senang akan rizki / rejeki dan nikmat yang didapat oleh orang lain dan cenderung berusaha untuk menyainginya. Iri hati yang diperbolehkan dalam ajaran islam adalah iri dalam hal berbuat kebajikan, seperti iri untuk menjadi pintar agar dapat menyebarkan ilmunya di kemudian hari. Atau iri untuk membelanjakan harta di jalan kebenaran.

2. Dengki
Dengki adalah sikap tidak senang melihat orang lain bahagia dan berusaha untuk menghilangkan nikmat tersebut. Sifat ini sangat berbahaya karena tidak ada orang yang suka dengan orang yang memiliki sifat seperti ini.

3. Hasut / Hasud / Provokasi
Hasud adalah suatu sifat yang ingin selalu berusaha mempengaruhi orang lain agar amarah / marah orang tersebut meluap dengan tujuan agar dapat memecah belah persatuan dan tali persaudaraan agar timbul permusuhan dan kebencian antar sesama.

4. Fitnah
Fitnah lebih kejam dari pembunuhan adalah suatu kegiatan menjelek-jelekkan, menodai, merusak, menipu, membohongi seseorang agar menimbulkan permusuhan sehingga dapat berkembang menjadi tindak kriminal pada orang lain tanpa bukti yang kuat.

5. Buruk Sangka
Buruk sangka adalah sifat yang curiga atau menyangka orang lain berbuat buruk tanpa disertai bukti yang jelas.

6. Khianat / Hianat
Hianat adalah sikap tidak bertanggungjawab atau mangkir atas amanat atau kepercayaan yang telah dilimpahkan kepadanya. Khianat biasanya disertai bohong dengan mengobral janji. Khianat adalah ciri-ciri orang munafik. Orang yang telah berkhianat akan dibenci orang disekitarnya dan kemungkinan besar tidak akan dipercaya lagi untuk mengemban suatu tanggung jawab di kemudian hari.

Ada beberapa cara untuk dapat selalu mengingat Allah SWT yaitu seperti dengan rajin sholat baik sholat wajib lima waktu, shalat tahajud, sholat dhuha, solat malam, dan lain-lain. Selain itu zikir, doa dan mengaji atau membaca al-qur'an juga dapat menghindarkan kita dari penyakit hati. Diharapkan dari mengingat Allah SWT kita menjadi takut atas ancaman Allah SWT jika kita melakukan dosa yang disebabkan oleh penyakit hati dan perbuatan maksiat.


Semoga kita semua selalu terhindar dari penyakit hati, serta masalah yang disebabkan olehnya.

Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan yang jelas dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dila'nati Allah dan dila'nati pula oleh semua mahluk yang dapat mela'nati.

kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan kebenaran, maka terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang.

Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat la'nat Allah, para Malaikat dan manusia seluruhnya.

Mereka kekal di dalam la'nat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak pula mereka diberi tangguh. 

Al Baqarah : 159 - 162

Apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.

Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.

Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud.

Al A'raaf : 204 - 206

Surat Al A'raaf dimulai dengan pengutaraan tentang kewajiban manusia mengikuti rasul serta akibat-akibat mengingkarinya. Selanjutnya diterangkan tentang perselisihan antara Nabi Adam dan iblis di surga yang juga merupakan permulaan perselisihan antara golongan yang taat kepada perintah Allah dan golongan yang mengingkari sebagaimana yang terjadi pada nabi-nabi dahulu dengan umat-umatnya. Kemudian surat ini ditutup dengan adab-adab orang mukmin, adab-adab mendengarkan ayat-ayat Allah dan bagaimana cara berdoa dan berzikir kepada-Nya.

Wallahu A'lam

Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu Adam, lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud.

Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud kepada Adam di waktu Aku menyuruhmu?" 

Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah."

Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina."

Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan." 

Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh." 

Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan menghalang-halangi mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur taat.

Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya."




AL 'ARAAF (TEMPAT TERTINGGI)

 رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لا يَنْبَغِي لأحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

"My Lord! forgive Me, and bestow upon Me a Kingdom such as shall not belong to any other after me: Verily, You are the Bestower."

"Ya Rabbi, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi."

Ya Allah berilah aku petunjuk sebagaimana mereka yang telah Engkau beri petunjuk. Berikan kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan kesehatan, pelihara-lah aku bersama mereka yang telah Engkau peliharaberikanlah keberkahan pada sesuatu yang Engkau berikan padaku, 

Dan selamatkan aku dari bahaya yang telah Engkau tentukan, karena sesungguhnya Engkaulah yang menghukumi dan tidak dihukumi , 

Dan sesungguhnya tidak akan hina orang yang Engkau pimpin Dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi 

Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi, Maka bagi Engkaulah segala pujian di atas apa yang Engkau tetapkan. Aku memohon ampunan dari-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu

Doa Sebelum Tidur dan Doa Sesudah Bangun Tidur Sebelum

 بِاسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَاوَأَمُوتُ

Artinya : Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan mati

Bangun Tidur Membaca Doa : اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

Artinya : Segala puji bagi Allah yang menghidupkan aku kembali setelah mematikan aku dan kepada Allah akan bangkit Keterangan

Doa ini berdasarkan hadits nabi yang saya ambil dari Riadust Shalihin :

عَنْ حُذَيْفَةَ وَأَبِىذَرٍّ رَضِىَاللّهُعَنْهُمَا قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَاأَوَى إِلىَ فِرَاشِهِ قَالَ : بِاسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَاوَأَمُوتُ ، وَإِذَااسْتَيْقَظَ قَالَ : اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ . رَوَاهُ الْبُخَارِىُّ

Artinya : Hudzaifah r.a. dan Abu Dzarr keduanya berkata : Adalah Rasulullah saw. jika akan tidur membaca : bismikallahumma ahya wa amutu (Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan mati), dan apabila bangun tidur membaca ; alhamdulillahil ladzi ahyana ba’da ma amatana wailaihin nusyur (Segala puji bagi Allah yang menghidupkan aku kembali setelah mematikan aku dan kepada Allah akan bangkit). (Bukhari)

AL INSAAN (MANUSIA)

Surat Al Insaan terdiri atas 31 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Ar Rahmaan. Dinamai al Insaan (manusia) diambil dari perkataan Al Insaan yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Pokok-pokok isinya: Penciptaan manusia; petunjuk-petunjuk untuk mencapaikehidupan yang sempurna dengan menempuh jalan yang lurus; memenuhi nazar, memberi makan orang miskin dan anak yatim serta orang yang ditawan karena Allah, takut kepada hari kiamat mengerjakan shalat dan shalat tahajjud dan bersabar balam menjalankan hukum Allah; ganjaran terhadap orang yang mengikuti petunjuk dan ancaman terhadap orang yang mengingkarinya. 

Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? 

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya dengan perintah dan larangan, karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.  

Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.

Sesungguhnya Kami menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu dan neraka yang menyala-nyala.

Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas berisi minuman yang campurannya adalah air kafur. yaitu mata air dalam surga yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya.

Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.
Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula ucapan terima kasih. Sesungguhnya kami takut akan azab Tuhan kami pada suatu hari yang di hari itu orang-orang bermuka masam penuh kesulitan.

Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan wajah dan kegembiraan hati. Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka dengan surga dan pakaian sutera, di dalamnya mereka duduk bertelakan di atas dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya teriknya matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan. Dan naungan pohon-pohon surga itu dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya. Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kaca, yaitu kaca-kaca yang terbuat dari perak yang telah diukur mereka dengan sebaik-baiknya.

Di dalam syurga itu mereka diberi minum segelas minuman yang campurannya adalah jahe. Yang didatangkan dari sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil. Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan. Dan apabila kamu melihat di sana surga, niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar.

Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih. Sesungguhnya ini adalah balasan untukmu, dan usahamu adalah disyukuri diberi balasan.

Al Insaan : 1 - 22

Surat Al Insaan menerangkan bahwa setelah manusia diciptakan, manusia diberi petunjuk untuk mencapai kehidupan yang sempurna, ada yang mengingkari dan ada yang tidak mengikutinya, ganjaran bagi mereka yang mengikuti dan ancaman bagi mereka yang tidak mengikutinya.

Surat Al Lail menerangkan bahwa amalan-amalan yang dikerjakan dengan tulus ikhlas semata-mata mencari keridhaan Allah itulah yang membawa kebahagiaan di akhirat kelak.

Demi malam apabila menutupi cahaya siang, dan siang apabila terang benderang, dan penciptaan laki-laki dan perempuan, sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik,


maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.


Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya jalan yang sukar. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa.

AL LAIL (MALAM) 1 - 11

Usaha manusia itu berlainan, karena itu balasannya berlainan pula; orang yang suka berderma, bertakwa dan membenarkan adanya pahala yang baik dimudahkan Allah baginya melakukan kebaikan yang membawa kepada kebahagiaan di akhirat, tetapi orang yang bakhil merasa dirinya cukup dan mendustakan adanya pahala yang baik. dimudahkan Allah baginya melakukan kejahatan-kejahatan yang membawa kepada kesengsaraan di akhirat, harta benda tidak akan akan memberi manfaat kepadanya;

Wallahu A'lam

Wahai sekalian manusia!. Bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa dan dengarlah apa-apa yang disabdakan oleh Nabi kalian, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, “Apakah kalian mau jika aku beritahukan kepada kalian tentang perbuatan yang paling baik dari puasa, shalat dan shadaqah?. Mereka menjawab: Mau wahai Rasulullah?. Beliau menjawab, “Yaitu mendamaikan pertikaian antara sesama muslim, sesungguhnya rusaknya hubungan antara sesama muslim adalah sebagai pemangkas, aku tidak mengatakan memangkas rambut namun dia bisa memangkas agama”. HR. Ahmad, Abu Dawud dan Turmudzi.

 Ketahuilah bahwa di antara perkara yang sangat diperhatikan oleh agama ini, adalah terbentuknya masyarakat yang solid dengan menciptakan perdamaian antara mereka yang bertikai, setiap individu berusaha secara bersama dalam menyatukan kembali sendi-sendi masyarakat tercerai berai, memperbaiki bagian yang terpecah dan hasil yang ingin dituju adalah terbentuknya masyarakat yang baik dan tegaknya jama’ah dalam kesatuan, saling menguatkan dalam menjaga hak-hak pribadi, tolong menolong, dan saling membantu dalam mewujudkan hak-hak bersama dengan mengembangkan sikap berani berkorban, mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi, menjaga kehormatan dan membela kemaslahatan masyarakat. 
Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menyebutkan di dalam kitabNya yang mulia beberapa faktor positif yang bisa menjamin terbentuknya pribadi dan masyarakat yang baik. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
 قال الله تعالى: لاَّ خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِّن نَّجْوَاهُمْ إِلاَّ مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلاَحٍ بَيْنَ النَّاسِ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ ابْتَغَاء مَرْضَاتِ اللهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا

“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah,atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” QS. Al-Nisa’: 114.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menjanjikan pahala yang paling baik dan besar bagi setiap orang yang berupaya memperbaiki pertiakain yang terjadi antara sesama manusia dalam segala urusan mereka, guna menjaga persatuan jama’ah kaum muslimin. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

قال الله تعالى: وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ ابْتَغَاء مَرْضَاتِ اللهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا

“Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” QS. Al-Nisa’: 114.

Bersambung Insya Allah

Wallahu A'lam

Mendamaikan Pertikaian Antara Sesama Muslim

Segala puji bagi Allah yang Maha terpuji dalam setiap keadaan, yang memiliki segala sifat mulia dan kesempurnaan, yang memberikan segala nikmat dan karunia, yang telah menurunkan bagi hambaNya sebuah kitab yang lurus dan benar, untuk memperingatkan manusia tentang siksa yang sangat pedih dari sisiNya, dan memberikan kabar gembira berupa surga bagi orang-orang yang beriman, yang beramal shaleh bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik dan mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. 


Aku memuji Allah Yang Maha Suci, Dialah Allah Yang Maha Terpuji atas segala keadaan dan dalam segala hal. Dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya, Tuhan orang-orang yang baik, Yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Dia telah memerintahkan kepada kalian untuk bertaqwa kepadaNya dan mentaati RasulNya dan mendamaikan antara orang-orang yang beriman jika kalian termasuk orang-orang yang beriman.

Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya imam bagi orang-orang yang bekerja untuk terus berjuang memperbaiki kerusakan, dan pemimpin bagi orang-orang yang mendapat petunjuk dan memberi petunjuk kepada jalan yang lurus, yang memiliki sifat yang disebutkan di dalam firmanNya :

 قال الله تعالى: وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لاَنفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

“Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya”. QS. Ali Imron: 159. 

Ya Allah sampaikanlah shalawat dan salam yang banyak kepada hamba dan utusan-Nya Muhammad dan kepada keluarga serta para shahabatnya, sebagai sahabat dan keluarga terbaik, mereka adalah orang-orang yang mengikuti jejak Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan menjadikan mereka sebagai tauladan mereka. 

Bersambung Perjanjian Perdamaian Insya Allah 

Wallahu A'lam

Tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin yang lain, kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barangsiapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah. 

Jika ia si terbunuh dari kaum kafir yang ada perjanjian damai antara mereka dengan kamu, maka hendaklah si pembunuh membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya si terbunuh serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. 

Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia si pembunuh berpuasa dua bulan berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. 

Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.

An Nisaa' : 92 - 93

Azab Allah Bisa Datang dari Segala Arah


Melihat ulang dan sedikit akan membahas dan mengupas Surah Al-An'aam ayat 65. Isinya berupa kesanggupan Allah menurunkan azab kepada manusia. Di sini Rasulullah Muhammad diperintahkan untuk menyampaikan kepada mereka yang mempersekutukan dan durhaka kepada Allah, bahwa hanya Allah yang kuasa melimpahkan siksa dari atas atau dari bawah. Siksa dari atas bisa berupa meteor atau semacam bencana yang datang dari atas kita. Tidak hanya itu, siksa dari atas bisa saja datang dari orang-orang yang berada di atas. 


Bagaimana dengan yang di bawah? 

Mereka bisa saja orang seperti preman-preman yang membawa derita dan siksa untuk Anda. Bisa jadi pula dari orang melarat yang merasa iri hati melihat Anda. Siksa akan datang dari mana pun bagi kaum musyrik. Atau ayat berikutnya, Allah menjadikan manusia ke dalam banyak kelompok yang saling bertentangan. Namun, Alquran memberikan banyak ruang untuk bisa bersatu antarumat walaupun berbeda-beda. Perlu diingat saat mereka tidak bisa hidup rukun atau terjadi perang, bersiaplah dengan azab Allah. 

Perlu diingat dari penjelasan itu bahwa pertengkaran tidak ada gunanya karena kita telah mengerti makna dari aneka siksa Allah. Allah berfirman, Kaummu, wahai Muhammad, mendustakan, tapi engkau bukanlah wakil yang mengurus atau mewakili keimanan dan kekufuran mereka. Ayat itu menjelaskan semata-mata Rasullullah Muhammad memberikan dan jika manusia tidak sadar juga, Allah akan turun tangan. Saya  atau anda dan siapa saja bisa saja tutup mulut, kebenaran bisa jadi terpendam dan lambat atau cepat semua akan terbuka. Allah hanya akan menangguhkan kebenaran kebenaran itu yang pada akhirnya diketahui, tetapi Allah tidak akan mengabaikan kebenaran itu. 

"Hai orang-orang yang memiliki pikiran yang sehat, jika kamu melihat orang-orang yang mengejek ayat-ayat-Ku, berpalinglah dari mereka, sampai mereka membicarakan yang lain." 

Firman tersebut menjelaskan jika Anda bersama orangorang yang berbicara tanpa dasar (bisa berupa ayat Allah), tinggalkan mereka. Saat Anda bersama orang-orang seperti mereka yang berbicara tanpa ada dasar yang jelas, setan akan membuat Anda lupa dan terus terbuai dan ikut tertawa. Maka janganlah Anda duduk dengan mereka saat Anda ingat, karena mereka itu adalah orang-orang yang berbicara bukan pada tempatnya dan itulah orang-orang yang aniaya. 

Wallahu A'lam

Dalam Al-Qur’an, sesungguhnya Allah Ta’ala telah mengingat-kan kepada kita bahwa adzab dan siksa Allah tidak khusus hanya menimpa orang-orang zhalim di antara kita. Allah berfirman dalam Al-Qur’an :

 وَاتَّقُوا فِتْنَةً لا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (٢٥ 

" peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. dan ketahuilah bahwa Allah Amat keras siksaan-Nya" 

Dalam ayat diatas dijelaskan siksaan yang datang dari Allah terhadap orang dzalim tidak di khususkan kepada mereka, akan tetapi ketika azab sudah ditimpakan kepada orang orang dzalim maka orang orang mukmin pun akan terkena imbasnya.

Imam Ahmad bin Hambal meriwayatkan hadits dari Ummu Salamah, ia berkata bahwa Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:

إِذَا ظَهَرَ الْمَعَاصِيْ فِيْ أُمَّتِيْ عَمَّهُمُ اللهُ بِعَذَابٍ مِنْ عِنْدِهِ، فَقُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَمَا فِيْهِمْ يَوْمَئِذٍ أُنَاسٌ صَالِحُوْنَ؟ قَالَ: بَلَى. قُلْتُ: فَكَيْفَ يَصْنَعُ بِأُلَـئِكَ؟ قَالَ: يُصِيْبُهُمْ مَا أَصَابَ النَّاسُ ثُمَّ يَصِيْرُوْنَ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللهِ وَرِضْوَانٍ


Artinya: “Jika timbul maksiat pada umatku, maka Allah akan menyebarkan adzab (siksa) kepada mereka. Aku berkata: “Wahai Rasulullah, apakah tidak ada pada waktu itu orang-orang shalih?” Beliau menjawab:”ada”. Aku bertanya lagi: “Apa yang akan Allah perbuat kepada mereka?” Jawab beliau: “Allah akan menimpakan kepada mereka adzab sebagaimana yang ditimpakan kepada orang-orang yang melakukan maksiat, kemudian mereka akan mendapat ampunan dan keridhoan dari Robbnya.” (HR. Imam Ahmad)

Apabila suatu kaum sudah bermaksiat dan menentang perintah-perintah Allah serta mengkufuri nikmat-nikmat-Nya, terlebih lagi menyekutukan-Nya maka sungguh Allah akan menurunkan kehinaan dan kebinasaan kepada mereka baik kehinaan di dunia maupun kehinaan di akhirat. Lalu bagaimanakah dengan kita yang hidup di negeri ini, negeri yang banyak di jumpai di dalamnya kemaksiatan, kemungkaran dan penyelewengan-penyelewengan moral maupun penyelewengan material.

قُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلَى أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَابًا مِنْ فَوْقِكُمْ أَوْ مِنْ تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ أَوْ يَلْبِسَكُمْ شِيَعًا

 وَيُذِيقَ بَعْضَكُمْ بَأْسَ بَعْضٍ انْظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الآيَاتِ لَعَلَّهُمْ يَفْقَهُونَ

Katakanlah:

"Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu

(gempa dahsyat, banjir bandang, angin yang membinasakan) 

atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan yang saling bertentangan dan merasakan kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian yang lain. 

(perselisihan , sengketa , kerusuhan , demo , pertikaian)

Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami nya" Al An'aam : 65

Wallahu A'lam

Banyak pendapat mengatakan bahwa kondisi dunia dewasa ini berada di ambang datangnya tanda-tanda besar Kiamat. Karena di masa kita hidup dewasa ini sudah sedemikian banyak tanda-tanda kecil yang bermunculan. Praktis hampir seluruh tanda-tanda kecil kiamat yang disebutkan oleh Nabishollallahu ’alaih wa sallam sudah muncul semua di zaman kita. 

Maka kedatangan tanda-tanda besar tersebut hanya masalah waktu. Tanda besar pertama yang bakal datang ialah keluarnya Dajjal. Namun sebagian ulama berpendapat bahwa sebelum munculnya Dajjal harus datang terlebih dahulu Tanda Penghubung antara tanda-tanda kecil kiamat dengan tanda-tanda besarnya. Tanda Penghubung dimaksud ialah diutusnya Imam Mahdi.

Lelaki keturunan Nabi Muhammadshollallahu ’alaih wa sallamtersebut adalah Imam Mahdi. Ia akan diizinkan Allah untuk merubah keadaan dunia yang penuh kezaliman dan penganiayaan menjadi penuh kejujuran dan keadilan

Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman” HR Ahmad)

Bila apa yang terjadi saat ini benar berarti dewasa ini kita sudah harus bersiap-siap untuk meyambut Imam Mahdi. Ummat Islam di seluruh penjuru dunia menjadi tahu bahwa Imam Mahdi telah datang diutus ke muka bumi. Panglima ummat Islam di Akhir Zaman telah hadir.Dan bila ini telah menjadi jelas kitapun terikat dengan pesan Nabishollallahu ’alaih wa sallam sebagai berikut: 

 فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيُّ 

“Ketika kalian melihatnya (kehadiran Imam Mahdi), maka berbai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Abu Dawud)

Ramalan Nostradamus

Selain dari keterangan semua agama besar, di dunia ini terdapat pula sekumpulan peramal yang terkenal di dunia yang turut meramalkan kedatangan Imam Mahdi atau seorang pemimpin yang bertaraf dunia, yang akan turun untuk menjalankan pemerintahan yang sangat adil pada zaman ini, pada abad ini, kurun ini dan abad ini.

Memang meramal sesuatu ramalan adalah sesuatu yang buruk, dapat mempengaruhi akidah dan keyakinan kita. Akan tetapi ramalan yang isinya sesuai dengan isi hadits-hadits, berita-berita dari paraahlulbait, dan firasat para mukmin tidak salah jika disebutkan karena keterangan mereka ini sebenarnya membantu menjelaskan lagi maksud hadits-hadits, dalil-dalil, kasyaf-kasyaf dan firasat-firasat itu.

Sebagian mereka ini adalah peramal semata, sedangkan sebagian lagi adalah orang-orang besar dari agama masing-masing,.Diantara peramal yang amat terkenal pada hari ini adalah Michel de Nostredame atau Nostradamus, suatu nama yang hampir sudah tidak perlu diperkenalkan lagi, kerana sudah begitu terkenalnya. Ramalan-ramalannya sudah umum tersebar dan bukan sedikit pula yang sudah menjadi kenyataan. Diantara ramalannya yang sangat menggoncangkan dunia Barat ialah bahwa seorang pemimpin baru bertaraf dunia akan muncul, Islam akan kembali menguasai dunia pada abad baru ini, dan seterusnya memerangi Kristian–Eropa.

Ramalannya bahwa seorang pemimpin baru beragama Islam akan muncul dan seterusnya menguasai seluruh dunia Tempat muncul pemimpin tersebut adalah di sebuah negara di sebelah Timur bukan di negara Arab atau di sebelah Barat, berdasarkan ramalan berikut :

From the three water signs (seas) will be born a man
Who will celebrate Thursday as his feast day
His renown, praise, reign, and power will grow
On land and sea, bringing trouble to the East

Dari pertemuan tiga laut, akan lahir seorang lelaki
Yang merayakan hari Kamis
Namanya, kemuliaan, jajahan dan kuasanya naik
Di darat dan laut, menggoncangkan seluruh Timur.
Pemimpin tersebut akan memimpin pasukannya yang besar untuk menyerang dan menaklukan Eropa, dan dibantu oleh seluruh umat Islam.

One who the infernal gods of Hannibal
Will cause to be reborn, terror of all mankind
Never more horror nors the newspapers tell of worse in the past
Then will come to the Romans through Babel (Iraq)

Dialah dewa pembunuh manusia
Membangkitkan ketakutan kepada manusia
Tidak terbayangkan sebelumnya kengerian ini
Kemudian mendatangi Barat melalui Iraq.

Pemimpin tersebut memerangi, mengalahkan dan memasuki Eropa dengan memakai sorban biru, membawa hukum-hukum Islam untuk diamalkan seluruh penduduk Eropa, dan peristiwa besar inilah yang amat menakutkan setiap hati pemimpin Kristian dan Yahudi.

This King will enter Europe wearing a blue turban,
He is one that shall cause the infernal gods of Hannibal to live again
He will be the terror of mankind
Never more horror

Raja ini memasuki Eropa memakai sorban biru
Dia menjadi dewa pembunuh seluruh manusia
Dia menakutkan bagi seluruh manusia (si kafir)
Tiada lagi yang lebih menakutkan

Dari berbagai sumber

Wallahu A'lam

Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: "jadilah", maka jadilah ia.

Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui, yaitu orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakkal.

Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,  keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan,  
 
"Maka Apakah orang-orang yang membuat makar yang jahat itu, merasa aman dari bencana ditenggelamkannya bumi oleh Allah bersama mereka, atau datangnya azab kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari, atau Allah mengazab mereka diwaktu mereka dalam perjalanan, maka sekali-kali mereka tidak dapat menolak azab itu, atau Allah mengazab mereka dengan berangsur-angsur sampai binasa"

Maka ketahuilah sesungguhnya Tuhanmu adalah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Dan apakah mereka tidak memperhatikan segala sesuatu yang telah diciptakan Allah yang bayangannya berbolak-balik ke kanan dan ke kiri dalam keadaan sujud kepada Allah, sedang mereka berendah diri?

Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan juga para ma]aikat, sedang mereka tidak menyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan kepada mereka.

Allah berfirman: "Janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut." Dan kepunyaan-Nya-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi, dan untuk-Nya-lah ketaatan itu selama-lamanya. Maka mengapa kamu bertakwa kepada selain Allah?

Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah datangnya, dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan. 

An Nahl : - 53

Doa Nabi Adam 

“ Robbana dholamna anfusana wailam tagfirlana watarhamana lanakunanna minal khosirin “ ( Artinya : Ya Allah , kami telah mendholimi pada diri kami sendiri, jika tidak engkau ampuni kami dan merahmati kami tentulah kami menjadi orang yang rugi.

Doa Nabi Nuh

 “ Robbi inni audzubika an as alaka maa laisalli bihi ilmun wa illam tagfirli watarhamni akum minal khosirin “ (surat Hud; 47)

Artinya : Ya Tuhanku sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari sesuatu yang aku tidak mengetahui hakekatnya, dan sekiranya tidak Engkau ampuni dan belas kasih niscaya aku termasuk orang – orang yang merugi

Doa Nabi Ibrahim 

“ Robbana taqobal minna innaka anta sami’ul alim wa tub alaina innaka antat tawwaburrokhim “ (al baqarah; 128-129)

Artinya : Ya Tuhan kami terimalah amalan kami sesungguhnya Engkau maha mendengar dan Mengetahui, dan termalah taubat kami, sesungguhnya Engkau penerima taubat lagi Maha Penyayang. “

Robbi ja alni muqimas sholati wa min dzuriyyati, robbana wa taqobal doa, Robbannagh firli wa li wa li dayya wa li jamiil mukminina yauma yaqumul hisab “ (ibrahim ; 40 -41)

Artinya : "Ya Tuhanku jadikanlah aku dan anak cucuku orang – orang yang tetap mendirikan sholat, ya Tuhanku perkenankanlah doaku , ya Tuhanku beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan seluruh orang mukmin, pada hari terjadinya hisab"

Doa Nabi Yunus 

“ Lailaha illa anta subhanaka inni kuntum minadh dholimin “ (al anbiya;87)

Artinya : Tidak ada Tuhan Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku orang yang dholim Doa Nabi Zakariya “

" Robbi latadzarni wa anta choirul warisin “ (an biya ; 89)

Artinya : Ya Allah janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri, sesungguhnya engkau pemberi waris yang paling baik “

" Robbi habli miladunka duriyattan, thoyibatan innaka sami’ud du’a “ (ali imron;28)

Artinya : Ya Tuhan berilah aku seorang anak yang baik dari sisiMu, sesungguhnya Engkau maha pendengar

Doa Nabi Musa 

“ Robis shrohli shodri wa ya shirli amri wah lul uqdatam mil lissani yah khohu khouli “ (Thoha ; )

Artinya : Ya Tuhanku lapangkanlah dadaku, dan lancarkanlah lidahku serta mudahkanlah urusanku “

Robbi inni dholamtu nafsi fa firlhi “ (al qhosos ; 16)

Artinya : Ya Allah aku menganiaya diri sendiri, ampunilah aku “

Robbi Najjini minal qumid dholimin “ ( Artinya : Ya Tuhan lepaskanlah aku dari kaum yang dholim “


Robbi ighfirli wa li akhi wa adkhilna fi rohmatika, ya arhamar rokhimin “

Artinya : Ya Tuhanku ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmatMu, dan Engkau Maha Penyayang diantara yang menyayangi

Doa Nabi Isa 

“ Robbana anzil alaina ma idatam minas samai taqunu lana idzal li awalina, wa akhirina, wa ayyatam minka war zukna wa anta khoiru roziqin “ ( al maidah ; 114)

Artinya : Ya Tuhanku turunkanlah pada kami hidangan dari langit, yang turunnya akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang – orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau, berilah kami rejeki dan Engkaulah pemberi rejeki yang paling baik.


Doa Nabi Syuaib :

“ Robbana taf bainana, wa baina kaumina bil haqqi , wa anta khoirul fatihin “ (A araf; 89)

Artinya : Berilah keputusan diantara kami dan kaum kami dengan adil, Engkaulah pemberi keputusan yang sebaik – baiknya.


Doa Nabi Ayyub 

: “ Robbi inni masyaniyad durru wa anta arhamur rohimin “

Artinya : Bahwasanya aku telah ditimpa bencana, Engkaulah Tuhan yang paling penyayang diantara penyayang.

Doa Nabi Sulaiman 

“ Robbi auzidni an askhuro ni’matakallati an amta allaya wa ala wa li dayya wa an a’mala sholikhan tardhohu wa ad khilni birrohmatika fi ibadikas sholikhin “ (an naml; 19)

Artinya : Ya Tuhan kami berilah aku ilham untuk selalu mensyukuri nikmatmu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan kepada kedua ibu bapakku dan mengerjakan amal sholeh yang Engkau ridloi, dan masukkanlah aku dengan rahmatMu kedalam golongan hamba-hambMu yang Sholeh.

Doa Nabi Luth 

“ Robbi naj jini wa ahli mimma ya’malun “

Artinya : Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari perbuatan yang mereka kerjakan “ Robbin surni alal kaumil mufsidin “ (assyu araa ; 169) Artinya : Ya Tuhanku tolonglah aku dari kaum yang berbuat kerusakan

Doa Nabi Yusuf 

“ Fatiros samawati wal ardli anta fiddunya wal akhiro tawwaffani musliman wa al hiqni bissholihin “ (yusuf: 101)

Artinya : Wahai pencipta langit dan bumi Engkaulah pelindungku di dunia dan akhirat wafatkanlah aku dalam keadaan pasrah (islam), dan masukkanlah aku dengan orang – orang sholeh.

 Doa Nabi Muhammad 

“ Robbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hassanah wa qina adza bannar “ (hadist)

Artinya : Ya Tuhanku berikanlah aku kebaikan di dunia dan akhirat, dan jauhkanlah aku dari api neraka “

Robbana latuzig qullubana ba’daidz haddaitana wahabblana miladunka, rohmatan innaka antal wahab” (Ali Imron; 8)

Artinya : Ya Tuhanku janganlah Engkau palingkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk, dan berilah kami rahmat, sesungguhnya Engkau adalah dzat yang banyak pemberiannya.

Janganlah sekali-kali kamu menyangka,

bahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan janganlah kamu menyangka bahwa mereka terlepas dari siksa, dan bagi mereka siksa yang pedih.

kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dan Allah Maha Perkasa atas segala sesuatu.



Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata : 

Ya Allah Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. 

Ya Allah Rabb kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun. 

Ya Allah Rabb kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", maka kamipun beriman. 

Ya Allah Rabb kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti. 

Ya Allah Rabb kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji."

 Ampunan dan karunia-Nya lebih baik untuk menjadi harapan.

Perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis pun memadai. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat. 

Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya 


Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah di jalan allah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. 

Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui. 

Al Baqarah : 265 - 268

Saudaraku, coba anda perhatikan diri anda, dari ujung rambut hingga ujung kaki, kemudian perluas pandangan anda ke segala yang ada di sekitar anda, dan selanjutnya perluas lagi hingga seluruh penjuru dunia yang dapat anda pandang. Sipakah yang telah menyiapkan semua itu untuk anda? 

Pernahkah terbesit tanya dalam benak anda, bagaimana seandainya salah satu kenikmatan dari yang anda saksikan tidak ada, kira-kira apa yang akan anda alami. Andai rambut yang menghiasi kepala anda, tidak tumbuh, bagaimana perasaan anda? Andai Allah tidak mengaruniakan nikmat mata, pendengaran, dan lainnya kepada anda, kira-kira bagaimana hidup anda? 
 
قُلْ هُوَ الَّذِي أَنْشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ قَلِيلا مَا تَشْكُرُونَ

"Katakanlah: 'Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati' Tetapi amat sedikit kamu bersyukur." (Qs. Al-Mulk: 23) 

Saudaraku! Anda pernah bekerja di suatu perusahaan atau istansi pemerintah? Seberapa besarkah penghargaan istansi atau perusahaan terhadap jasa yang anda berikan untuk mereka? Setiap hari mereka membeli 1/3 dari waktu, tenaga, pikiran dan berbagai potensi anda. 

Menurut anda, apakah gaji dan imbalan yang anda terima telah setimpal dengan jasa yang anda berikan kepada mereka? Saya yakin, anda merasa puas dan setimpal, karenanya anda mempertahankan pekerjaan anda. Dan bahkan mungkin anda telah membuat planing untuk mengabdikan jasa dan potensi anda kepada jabatan anda hingga umur pensiun. Bukankah demikian saudarku? 

Nah, coba bandingkan pengorbanan pengabdian anda kepada profesi dan jabatan anda dengan pengorbanan anda kepada Allah Ta'ala. Bagaimanakah hasilnya saudaraku? 

Mungkinkah anda dapat menikmati berbagai fasilitas yang anda dapatkan bila Allah mencabut satu kenikmatan-Nya dari anda? Mungkinkah anda kuasa merasakan kebahagiaan mendapatkan gaji yang besar, fasilitas mewah bila Allah mencabut nikmat udara, atau bahkan nikmat buang air besar dari anda? Padahal Allah Ta'ala telah menyiapkan kenikmatan lain yang tiada banding buat anda bila anda benar-benar mengabdi kepada-Nya selama hidup di dunia. 

Allah Ta'ala berfirman pada hadits qudsi :

 أَعْدَدْتُ لِعِبَادِى الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنَ رَأَتْ ، وَلاَ أُذُنَ سَمِعَتْ ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَر، فَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ (فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِىَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ) متفق عليه "

Aku telah siapkan untuk hamba-hambaku yang shaleh kenimmatan yang tiada mata yang pernah menyaksikannya, juga tiada telinga yang pernah mendengarnya, dan tiada pernah terbetik dalam hati manusia. " Bila kalian mau, silahkan baca firman Allah: "Tiada seorangpun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (Muttafaqun 'alaih) 

Setelah anda membandingkan dua hal di atas, masih tersisakah anggapan bahwa pengabdian diri kepada Allah secara utuh adalah suatu hal yang memberatkan ?

  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ ادْخُلُواْ فِي السِّلْمِ كَآفَّةً وَلاَ تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
 
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhannya, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagimu." (Qs. Al Baqarah: 208) 

Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini dengan berkata: "Allah Ta'ala memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman kepada-Nya dan percaya dengan para utusan-Nya, agar dengan sekuat daya dan upaya mereka mengamalkan seluruh simbol-simbul Islam, dan syari'atnya. Hendaknya mereka mengamalkan seluruh perintah dan meninggalkan seluruh larangan." 

Pendek kata : bukti keimanan anda kepada Allah Ta'ala ialah anda menjadikan kehidupan anda sebagai ladang untuk menyemai benih-benih kehidupan akhirat, bukan sebaliknya. Dengan cara inilah anda menjadi umat Islam sejati dan berhasil menggapai kejayaan dalam hidup.
بشر أمتي بالسناء والرفعة والتمكين في البلاد ما لم يطلبوا الدنيا بعمل الآخرة ، فمن طلب الدنيا بعمل الآخرة لم يكن له في الآخرة من نصيب. رواه أحمد والحاكم والبيهقي


 "Berilah umatku kabar gembira berupa kebahagiaan, kemuliaan dan kejayaan di dunia. Ini akan terwujud selama mereka tidak mengais kehidupan dunai dengan sara amalan akhirat. Barang siapa mengais kehidupan dunia dengan sarana amalan akhirat, niscaya kelak di akhirat ia tidak memiliki bagian (dari keberuntungan)." (Riwayat Ahmad, Al Hakim dan Al Baihaqi)

Tidak perlu kawatir, bila anda mengabdikan diri anda; pikiran, tenaga, waktu dan lainnya untuk Allah, niscaya Allah-pun membalas dengan setimpal. Jaminan hidup bahagian di dunia dan akhirat benar-benar terwujud untuk anda :

 مَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الأَْخِرَةِ نَزِدْ لَهُ فِى حَرْثِهِ وَمَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِى الأَْخِرَةِ مِن نَّصِيبٍ . الشورى  

"Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bagianpun di akhirat." (Qs. As Syura': 20)

Barang siapa yang pikirannya terpusat pada urusan akhirat, niscaya Allah akan menyatukan urusannya, menjadikan kekayaannya ada pada hatinya, dan kekayaan dunia akan menghampirinya dengan tunduk lagi mudah. Sedangkan barang siapa yang pikirannya terpusat pada urusan dunia, niscaya Allah akan mencerai-beraikan urusannya, kemiskinan selalu berada di depan matanya, dan tidak ada dari kekayaan dunia yang menghampirinya selain yang telah Allah tuliskan untuknya. Kesimpulannya, setiap rizqi yang telah dituliskan untuk seorang hamba pasti akan datang menghampirinya. Hanya saja barang siapa yang berjuang membangun kehidupan akhirat, niscaya rizkinya akan menghampirinya dengan begitu mudah. Sedangkan orang yang hanya berpikir mengejar keuntungan dunia, rizkinya hanya akan ia peroleh dengan penuh susah payah.

Dengan demikian orang yang berjuang membina kehidupan akhirat berhasil menggabung keuntungan dunia dan akhirat. Sedangkan tujuan utama dari mencari rizki adalah untuk dapat hidup dengan nyaman, dan itu benar-benar berhasil digapai oleh pejuang akhirat. Sedangkan pejuang dunia ditimpa kerugian di dunia dan akhirat, karena selama di dunia ia senantiasa menanggung kesusahan dalam upaya mencari harta. Bila demikian adanya, maka apalah gunanya harta benda bila pemiliknya tidak pernah merasakan kenyamanan?" Terlebih dari itu, ternyata Allah Ta'ala tidak pernah memisahkan antara kehidupan dunia dan akhirat. Bahkan sebaliknya, kedua kehidupan ini saling berkaitan, dengan prioritas yang berbeda. Kehidupan akhirat adalah primer dan menjadi akhir dari perjuangan hidup di dunia. Sedangkan kehidupan dunia ialah ladang penyemaian benih-benih kehidupan akhirat.

Karenanya, sangat tidak etis bila anda motifasi anda dalam menebar benih akhirat ialah untuk mendapatkan keuntungan dunia. Relah anda menebar beni padi guna mendapatkan jerami? Mungkinkah suatu saat anda membangun perusahaan hanya untuk mendapatkan limbah? Adapun berbagai janji Allah Ta'ala dan Rasul-Nya berupa kehidupan dunia yang layak dan keuntungan duniawi lainnya hanyalah sebatas motivasi tambahan. Karenanya, kelak di hari qiyamat, mereka hanya bisa menggigit jari, menyesali jasa baik mereka yang sirna bak debu yang berterbangan.

 مَن كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لاَ يُبْخَسُونَ أُوْلَـئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الآخِرَةِ إِلاَّ النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُواْ فِيهَا وَبَاطِلٌ مَّا كَانُواْ يَعْمَلُونَ 

"Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan." (Qs. Huud 15-16)

Karenanya kelak di hari qiyamat, akan ada orang-orang yang semasa hidup di dunia banyak bersedekah dan berinfak, akan tetapi karena motivasinya hanya ingin mendapatkan keuntungan dunia berupa kedudukan sosial belaka, atau balasan berupa tambahan harta dunia yang telah ada pada dirinya , maka ia termasuk orang-orang yang pertama kali dimasukkan ke dalam neraka dan merugilah dia. Kisah ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dan lainnya. Saya yakin anda tidak mendambakan keadaan yang demikian itu.


Saudaraku! semua itu menimpa mereka, karena mereka mengamalkan amalan tersebut hanya untuk mencari keuntungan dunia semata. singkat kata, tidak salah bila anda mengharapkan balasan dan keuntungan dunia atas amal ibadahi tidak benar bila and anda, akan tetapa menjadikannya sebagai motofasi utama atau satu-satunya harapan. Semoga uraian ringkas dan sederhana ini bermanfaat, dan semoga Allah melimpahkan istiqomah kepada kita semua.

Wallahu a'alam bisshawab

Dari Tsauban berkata, Rasulullah saw. bersabda : ” Hampir saja bangsa-bangsa mengepung kamu, seperti kelompok orang lapar siap melahap makanan”.

Berkata seorang sahabat:” Apakah karena jumlah kami sedikit pada waktu itu ?”

Rasul saw. menjawab:” Jumlah kalian pada saat itu banyak, tetapi kualitas kalian seperti buih ditengah lautan. Allah mencabut rasa takut dari musuh terhadap kalian, dan memasukkan kedalam hati kalian penyakit Wahn”.

Berkata seorang sahabat:” Wahai Rasulullah saw., apa itu Wahn ?”.

Rasul saw. Berkata: “Cinta dunia dan takut mati”

(HR Ahmad dan Abu Dawud)

Neraka merupakan suatu tempat yang diyakini oleh penganut beberapa agama dan atau aliran kepercayaan sebagai tempat kesengsaraan abadi setelah mati. Tempat ini berada di alam gaib sebagai balasan atas perbuatan manusia yang dinilai menyimpang dari aturan agama.

Neraka adalah tempat penyiksaan bagi mahluk Allah yang membangkang. Mereka adalah orang-orang yang membangkang terhadap syariat Allah dan mengingkari Rasulullah.

Siapapun orang yang dimasukkan ke dalam neraka, dia tidak akan keluar darinya. Pintu neraka berdiri kokoh dan tertutup rapat. Itulah penjara bagi orang-orang yang menganggap remeh berita tentang pengadilan akhirat. Ada juga orang-orang yang terakhir kali masuk surga, setelah mereka di siksa sesuai dengan dosa-dosanya yang telah mereka perbuat.


Didalam Al-Qur'an disebutkan bahan bakar neraka adalah dari manusia dan batu (ada yang mengartikan berhala). Pintu gerbang Neraka di pimpin oleh Malaikat Malik, yang memiliki 19 malaikat penyiksa di dalam Neraka, salah satunya yang disebut namanya dalam Al-Qur'an adalah Zabaniah. Walaupun neraka sering digambarkan sebagai tempat penyiksaan yang teramat panas, tetapi ada hawa neraka menjadi teramat sangat dingin. Disebutkan di dalam Al-Qur'an: “ Inilah (azab neraka), biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang sangat panas dan air yang sangat dingin. (Shaad :57) ”

Siksaan di dalam neraka yang paling ringan diberikan sandal api yang bisa membuat otak mereka mendidih. “Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan siksaannya ialah orang yang diberi sepasang sandal yang talinya terbuat dari api neraka, lalu mendidihlah otaknya karena panasnya yang laksana air panas mendidih di dalam periuk. Dia mengira tiada seorangpun yang menerima siksaan lebih dahsyat dari itu, padahal dialah orang yang mendapat siksaan paling ringan.” (HR. Bukhari-Muslim)

Wallahu A'lam