Dari Abu Hurairah ra., Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa mengajak kepada suatu kebaikan, maka ia mendapat pahala seperti orang yang mengikutinya, dengan tidak mengurangi sedikitpun pahala-pahala mereka. Dan barang siapa yang mengajak kepada kesesatan maka ia akan mendapat dosa seperti orang yang mengikutinya, dengan tidak mengurangi sedikitpun dosa-dosa mereka." (H.R. Muslim)
Dari Abu Hurairah ra., Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa mengajak kepada suatu kebaikan, maka ia mendapat pahala seperti orang yang mengikutinya, dengan tidak mengurangi sedikitpun pahala-pahala mereka. Dan barang siapa yang mengajak kepada kesesatan maka ia akan mendapat dosa seperti orang yang mengikutinya, dengan tidak mengurangi sedikitpun dosa-dosa mereka." (H.R. Muslim)

Dari Ibnu Mas'ud ra., berkata Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang menunjukkan suatu kebaikan maka ia mendapat pahala seperti orang yang mengerjakannya." (H.R. Muslim)

Abu Sa'id Al-Khudry ra., berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa di antara kamu sekalian melihat suatu kemunkaran, maka hendaklah ia merubah dengan kekuasaannya, kalau tidak mampu maka dengan tegurannya, dan kalau tidak mampu, maka dengan hatinya. Dan yang terakhir adalah selemah-lemahnya iman." (H.R. Muslim)

Dari Ibnu Mas'ud ra., bahwasanya Rasulullah ASW. bersabda: "Tidak seorang nabi pun yang diutus Allah kepada suatu ummat sebelumku kecuali ia mempunyai penolong-penolong setia dan kawan-kawan yang senantiasa mengikuti sunnahnya dan mentaati perintahnya, kemudian sesudah periode mereka timbullah penyelewengan dimana mereka mengucapkan apa yang tidak mereka kerjakan dan mereka mengerjakan apa yang tidak diperintahkan. Maka barang siapa yang memerangi mereka dengan kekuasaannya maka ia adalah orang yang beriman, barang siapa yang memerangi mereka dengan ucapannya, maka ia adalah orang yang beriman dan barang siapa yang memerangi mereka dengan hatinya, maka ia adalah seorang yang beriman juga; selain dari itu tidaklah ada padanya rasa iman walau hanya sebiji sawi." (H.R. Muslim)

Abu Bakr Ash-Shiddiq ra., berkata: " Wahai sekalian manusia sesungguhnya kalian membaca ayat ini : 'Yaa ayyuhal ladziina aamnuu 'alaikum anfusakum laa yadhurrukum man dhalla idzahtadaitum.' (Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu masing-masing, tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu jika kamu telah mendapat petunjuk). Dan sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah SAW. bersabda: "Bahwasanya manusia itu bila mengetahui orang berbuat zhalim kemudian mereka tidak mengambil tindakan, maka Allah akan meratakan siksaan kepada mereka semua." (H.R. Abu Daud, Tirmidzi dan Nasa'i)

Dari hudzaifah ra., Rasulullah SAW bersabda: "Demi Tuhan yang jiwaku berada dalam kekuasaanNya, kamu harus sungguh-sungguh menyuruh kebaikan dan mencegah kemunkaran, kalau tidak Allah akan menurunkan siksaan kepadamu, kemudian kamu berdoa kepadaNya, maka tidak akan dikabulkan doamu itu." (H.R. Tirmidzi)

Ibnu Mas'ud berkata: " Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda: "Semoga Allah memberi cahaya berkilau-kilau kepada seseorang yang mendengar sesuatu dariku kemudian ia menyampaikan sebegaimana yang ia dengar, karena banyak orang yang disampaikan kepadanya (sesuatu itu) lebih menerima daripada orang yang mendengarnya sendiri." (H.R. Tirmidzi)

Abu Zaid Usamah bin Haritsah ra., berkata: "Saya mendengar Rasulullah bersabda: "Pada hari kiamat kelak ada seseorang yang digiring lantas dilemparkan ke dalam neraka, seluruh isi perutnya keluar lalu berputar-putar seperti berputar-putarnya keledai di kincir, kemudian seluruh penghuni neraka berkumpul mengerumuninya, lantas menegur: "Wahai Fulan, apa yang terjadi padamu, apakah kemu tidak beramar ma'ruf dan nahi munkar?" Ia menjawab: "Ya saya menganjurkan kebaikan tetapi saya sendiri tidak menjalankannya, dan saya melarang kemunkaran tetapi saya sendiri malah mengerjakannya." (H.R. Bukhari & Muslim).

Dari Abu Sa'id Al-Khudry ra., Rasulullah SAW bersabda: "Jauhilah olehmu sekalian duduk di jalan-jalan." Para sahabat berkata: "Ya Rasulullah kami tidak bisa meninggalkan tempat duduk kami (di jalan) itu dimana kami berbincang-bincang di sana." Rasulullah menjawab: "Apabila kamu sekalian enggan untuk tidak duduk di sana maka penuhilah hak jalan itu." Para shahabat bertanya: "Apakah hak jalan itu ya Rasullah." Beliau menjawab: "Yaitu memejamkan mata, membuang kotoran, menjawab salam serta menyuruh kebaikan dan mencegah kemunkaran." (H.R. Bukhari dan Muslim)

Hukum Membaca Ta'awudz

Dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Fushshilat : 36

Merupakan suatu keharusan bagi seorang muslim sebelum memulai aktivitas selalu diawali dengan Ta'awudz, Ta'awudz atau isti'adzah menurut bahasa adalah melindungkan sesuatu kepada sesuatu yang lain, maka dalam hal ini Ta'awudz yang dimaksudkan adalah Membaca Ta'awudz atau isti'adzah dengan maksud memohon keselamatan kepada Dzat yang memiliki pencegahan dan tempat berlindung dari godaan Syetan terutama ketika hendak membaca Al Quran. Sebagaimana Firman Allaah :

فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ


"Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk" An Nahl : 98

Kalimat Ta’awudz merupakan suatu tekad dan tindakan dalam diri manusia untuk berlindung kepada Allah yang Maha Suci dan Menjauhkan diri dari perbuatan sifat Syetan. meskipun kita telah membacanya berulang kali , tetapi haruslah dengan di iringi dengan amal perbuatan yang merupakan perwujudan dari ucapan yang telah kita ucapkan dan dilakukan selama kita hidup didunia untuk berusaha menjauhkan diri dari hawa nafsu syetan.

Kebanyakan orang menyangka setelah mengucapkan Ta’awudz akan dijauhkan dirinya oleh Allah Ta’ala dari syetan-syetan. Padahal seharusnya yang musti kita lakukan selanjutnya adalah melaksanakan dari apa yang telah kita ucapkan. kita sendiri yang harus merasakan , melaksaakan serta berniat kuat dan berusaha untuk menjauhkan diri dari nafsu dan perbuatan syetan. kalau sudah begitu sama halnya dengan orang yang beriman tapi tanpa pembuktian, berjanji tapi mengingkarinya, mencintai tapi menyakitinya.

Kenyataan ini disebabkan karena sifat saling mengaku-aku antara ucapan dan tekad / niat dengan perbuatan. dimana suatu ucapan telah mengalahkan / mengungguli niat atau perbuatannya, begitu juga apabila perbuatan telah mengalahkan niat dan ucapannya.

Bukti akan banyaknya orang (termasuk diri saya pribadi) sering mengucapkan Ta’awudz ,bermaksud untuk menjauhkan diri dari sifat syetan, tetapi tetap saja masih dalam gangguan / godaan dan bujukan atau bisikan syetan, malah tidak jarang diri kita sendiri yang menjadi syetan dengan melakukan perbuatan - perbuatan menyerupai syetan. Kalau sudah begini ucapan hanyalah ucapan belaka dan syetan ya tetap syetan, dimana diri kita sendiri telah ikut terjerumus kedalam segala bujukan dan rayuannya.

Secara hakekatnya bila setiap manusia mampu menjalankan praktek dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan apa yang telah di ucapkan ,maka akan selamat dalam kehidupan di dunia hingga ke akherat. Namun jika segala upaya telah dilakukan , segala cara telah dilakukan , namun tetap saja melakukan perbuatan seperti layaknya syeitan , maka ada besar kemungkinan bahwa kita sendiri telah menjadi kaki tangan dan sekutu setan.

Wallahu A'lam

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Bismillahir Rahmanir Rahim

Alhamdulillahi Rabbil 'Alamain ,wabihi nasta'inu 'ala umuridunya wa diin wa sholatu wassalamu 'ala asrofil anbiai wal mursalin wa 'ala alihi Washahbihi Wattabi'ina lahum ila yaumiddin.

Blog ini adalah disadur dari Kitab Riyadhus Shalihin (Taman Orang-Orang Shalih), kumpulan hadits Rasulullah SAW karya Imam Nawawi , selain karena terdorong oleh kewajiban yang memang dibebankan kepada setiap umat islam agar hidup tidak dalam kerugian maka sudah sewajarnyalah kita saling mengingatkan dan menasehati. dengan menyampaikan ayat - ayat suci al quran baik berupa perintah , larangan , peringatan maupun rahmat dan ampunan. 

Semoga apa yang saya pergunakan (baik waktu maupun tenaga) dalam rangka menyuguhkan tulisan sederhana dalam blog ini kepada saudara , sahabat , teman baik yang saya kenal maupun tidak saya kenal , dengan beberapa pengertian agama dalam bidang iman dan akhlaq, yang merupakan jiwa atau pokok terpenting dalam agama islam. 

Dengan harapan semoga Allaah Subhanahu Wata'ala menjadikan amal baik atas setiap apa yang saya tulis disini jika membawa manfaat dan kebenaran, dan Semoga Allaah memaafkan segala khilaf dan lupa serta kesalahan yang saya perbuat dalam catatan ini , karena tidak seorangpun yang dapat selamat daripadanya Kecuali Para Nabi , Rasul dan Wali-wali Allaah yang maksum (terjaga / terpelihara dari dosa serta salah dan lupa).

Wallahu A'lam

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh