AL BARRU (Dzat Yang Maha Dermawan) 

Apabila seseorang didalam beramal (menjadi perantara Allah) tidak sombong, kemudian dia merasa kurang didalam beramal dan ingin berbuat lebih banyak dan lebih baik lagi, sedangkan apa yang dimilikinya sangat terbatas, maka Allah Ta'ala memerintahkan agar memohon tambahan rizki kepadaNya. Karena Allah adalah Dzat Yang Maha Dermawan. Inilah satu-satunya asma yang diperbolehkan untuk meminta tambahan rizki untuk melakukan ketaatan. Akan tetapi dermawan-Nya Allah Ta'ala ini hanya berlaku kepada orang-orang yang dermawan dijalanNya, bukan kepada orang-orang yang memperturutkan hawa nafsunya. Karena Allah Ta'ala akan menambah rezeki kepada hamba-hambaNya yang merasa kurang dalam melakukan ketaatan kepadaNya. Jadi boleh memohon ditambah rizki untuk bertambah ibadah setelah adanya bukti. Artinya terlebih dahulu kita harus membuktikan bahwa kita memang dermawan, baru memohon untuk ditambah. Sebagai contohnya setiap bulan kita menafkahkan harta dijalan Allah Ta'ala sebanyak satu juta, akan tetapi kita masih merasa kurang dan ingin menafkahkan dijalan Allah Ta'ala lebih banyak lagi. Barulah kita diperbolehkan untuk memohon tambahan rizki kepada Allah Ta'ala. Akan tetapi setelah diberi oleh Allah Ta'ala, jangan sekali-kali ingkar janji dan menipu Allah Ta'ala. 

Disini yang diperbolehkan adalah meminta untuk ditambah bukan meminta untuk melakukan kebaikan. Maksudnya adalah, terlebih dahulu harus kita buktikan bahwa kita telah melakukan kebaikan-kebaikan, setelah itu baru memohon ditambah. Jangan sekali-kali kita minta supaya diberi sebelum ada bukti yang kita lakukan. Ibaratnya ada seseorang yang meminta agar ditambah uangnya untuk membeli motor, akan tetapi uangnya sendiri hanya Rp. 15.000,00 padahal harga motor mencapai 15 juta. Hal seperti ini namanya bukan menambahi tetapi minta dibelikan. Sama halnya seperti orang-orang yang belum bisa membuktikan kebaikannya tetapi dia minta ditambah oleh Allah Ta'ala.

Didalam hidup ini kita harus selalu berfikir : Apa yang sudah aku lakukan untuk Allah? Jangan sekali-kali berfikir terbalik, yaitu menuntut Allah Ta'ala agar memenuhi segala kebutuhan hawa nafsu kita. Begitupun juga terhadap sesama manusia kita juga harus selalu berfikir : Kebaikan apa yang sudah aku lakukan untuk orang lain? Jangan sekali-kali kita berfikir : Kebaikan apa yang telah orang lain lakukan untuk aku? Apabila kita selalu berfikir apa yang sudah orang lain lakukan buat kita, maka kita termasuk orang-orang fasik. Karena yang namanya amal sholeh adalah membuat orang lain senang sesuai dengan syareat yang telah Allah Ta'ala tentukan. Bukan membuat orang lain menjadi susah. Padahal semakin banyak orang yang memberi sesuatu kepada kita, maka semakin banyak hisab yang akan kita pertanggung jawabkan diakhirat kelak. Akan tetapi semakin banyak kita memberi, maka semakin ringan hisab kita diakhirat kelak. 

Didalam melakukan kebaikan-kebaikan tidak hanya terbatas pada masalah harta saja, akan tetapi juga bisa dengan ilmu dan tenaga. Dengan kata lain segala sesuatu yang Allah titipkan kepada kita, bisa kita gunakan untuk melakukan ketaatan atau kebaikan-kebaikan. Dan setelah kita buktikan lalu merasa kurang dan ingin melakukan kebaikan yang lebih banyak lagi, maka barulah kita memohon tambahan rizki kepada Allah Ta'ala. Oleh sebab itu berusahalah untuk menjadi mesin amal. Maksudnya adalah, apabila kita melakukan kebaikan yang nilanya jariyah, maka amalnya akan terus mengalir sampai hari kiamat kelak. Akan tetapi dengan satu syarat kita harus menjadi orang yang beriman terlebih dahulu. 

Dalam hidup ini jangan sampai kita menjadi orang yang Thulul Amal (panjang angan-angan). Maksudnya berangan-berangan andaikata punya harta banyak akan bersedekah. Yang benar adalah apapun yang telah Allah berikan ini kita sedekahkan walaupun nilainya kecil. Oleh sebab itu didalam agama Islam tidak boleh beribadah seperti dua hal : 

1. Bekerja seperti buruh : Apabila ada gaji mau bekerja kalau tidak ada tidak mau bekerja. Dan apabila gaji telat diberikan akan demo (unjuk rasa). Maksudnya apabila Allah memberi harta mau beribadah tetapi jika Allah belum memberi tidak mau beribadah. Dan jika Allah telat memberi akan berkeluh kesah. 

2. Bekerja seperti pembantu : Apabila juragan marah baru bekerja kalau tidak marah tidak bekerja. Maksudnya mau melakukan ibadah menunggu Allah memberikan peringatan-peringatanNya. 

A. Sisi Tafakkurnya Berapa banyak tambahan-tambahan rizki yang Allah berikan kepada kita yang betul-betul kita manfaatkan untuk menambah amal ibadah atau amal sholeh? Apabila tambahan rizki tersebut tidak menambah amal ibadah atau amal sholeh, berarti tambahan rizki tersebut bayaran Allah Ta'ala didunia, sedangkan diakhirat tidak mendapat apa-apa. 

B. Contoh Do'a Dari Sisi Keimanan Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang hanya memohon bertambahnya rizki kami agar bertambah juga amal sholeh kami. 

C. Sikap Orang Beriman Dia sangat yakin bahwa Allah Ta'ala adalah Dzat Yang Maha Dermawan. Apabila dia bisa menjadi orang yang amanah dan tidak sombong, kemudian dia memohon tambahan untuk menambah amal-amal sholeh, niscaya Allah Ta'ala akan memberi. 

D. Sikap Orang Bertaqwa Dia selalu ingin berbuat kebaikan walau sekecil apapun. Dan apabila merasa kurang, dia akan memohon kepada Allah Ta'ala. Dan apabila telah diberi, maka dia betul-betul menggunakannya untuk beramal sholeh bukan untuk kepuasan nafsunya. Dengan kata lain dia tidak mau memohon untuk kebutuhan hawa nafsunya walaupun hanya sedikit. 

E. Contoh Doa Dari Sisi Ketaqwaan Ya Allah, tolonglah kami agar kami selalu berkeinginan untuk selalu menambah amal sholeh kami. 

F. Sikap Orang Bertawakkal Apabila dia telah membuktikan dengan melakukan amal-amal sholeh, kemudian dia merasa kurang dan telah memohon tambahan kepada Allah Ta'ala, maka masalah hasilnya dia serahkan sepenuhnya kepada Allah Ta'ala. Dia sangat yakin bahwa apabila keinginannya itu bermanfaat pasti akan dikabulkan oleh Allah Ta'ala, akan tetapi jika tidak bermanfaat maka akan ditunda terlebih dahulu. Dan semua itu tidak dia permasalahkan, yang penting apa yang ada sekarang ini dia gunakan untuk beramal sholeh. Dia tidak menunggu ditambah oleh Allah Ta'ala terlebih dahulu baru beramal sholeh. 

G. Sikap Orang Mukhlis Apabila dia tidak bisa amanah atau dia menjadi sombong, kemudian Allah Ta'ala mengurangi pemberian-Nya, maka semua itu dia terima dengan ikhlas dan tidak membuat dia kecewa. Dan andaikata Allah Ta'ala menambah pemberian-Nya, dia juga ikhlas menerimanya. Kemudian dia akan menambah lebih banyak lagi didalam beramal sholeh. Karena penambahan Allah Ta'ala bukan untuk kebutuhan hawa nafsu, melainkan agar hambaNya bertambah banyak lagi didalam beramal sholeh. 

Akan tetapi kebanyakan orang menganggap bahwa penambahan Allah Ta'ala adalah sebuah upah, sehingga tidak menambahnya untuk berbuat amal sholeh, melainkan untuk memperturutkan hawa nafsu. Padahal tujuan Allah Ta'ala menambah pemberian-Nya adalah agar bertambah pula amal sholeh yang dia lakukan, sehingga akan bertambah pula amalnya diakhirat kelak. Bahkan banyak sekali orang-orang yang melakukan amal sholeh dengan niat duniawi. Sebagai contohnya dia bersedekah dengan harapan Allah Ta'ala membalas dengan yang lebih besar lagi didunia. Padahal andaikata semua kebaikan yang dia lakukan semuanya dibalas didunia, maka diakhirat nanti dia tidak memperoleh kebaikan apa-apa melainkan neraka. 

H. Sikap orang-orang yang telah meneladani Asma Al Barru Apabila ia sudah menjadi kholifah, maka amal sholehnya akan selalu bertambah dengan bertambahnya rizki. Dengan kata lain apabila bertambah rizkinya maka bertambah pula amal ibadah atau amal sholehnya. Karena ia meminta tambahan rizki hanya untuk menambah ketaatan kepadaNya, bukan untuk hawa nafsunya. 

I. Contoh doa bagi yang ingin meneladani Asma Al Barru Ya Allah, jadikanlah kami perantara-perantaraMu untuk memperingatkan manusia, apabila mereka bertambah rizkinya hendaklah mereka menambah amal ibadah dan amal sholehnya. Agar mereka dapat memahami bahwa penambahan rizki yang diberikan Allah Ta'ala kepada mereka adalah untuk menambah amal ibadah dan amal sholeh mereka. 

Wallahu A'lam

0 comments