Setiap manusia pasti pernah melakukan salah dan dosa. Akan tetapi, sebaik-baik diantara mereka adalah yang segera memohon ampun kepada Allah atas dosanya dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Allah subhanahu wata’ala berfirman,

ومن يعمل سوءا أو يظلم نفسه ثم يستغفر الله يجد الله غفورا رحيما

Siapa yang melakukan perbuatan jelek (suu’) atau mendholimi dirinya, kemudian memohon ampun kepada Allah, maka ia akan menemukan bahwa Allah itu maha pengampun dan penyayang.

Selain seruan untuk bertaubat, dan janji Allah untuk mengampuni dosa mereka yang bertaubat dengan sesungguhnya, ayat tersebut di atas juga menunjukkan bahwa perbuatan dosa sesungguhnya merupakan bentuk kedholiman terhadap diri kita sendiri. Manusia akan merugi dengan dosa yang dilakukannya.
Allah juga berfirman,

واستغفر لذنبك وللمؤمنين والمؤمنات

Dan mohon ampunlah (kepada Allah) atas dosamu dan kamu mukmin laki-laki dan perempuan.
Jika kita memohon ampun lepada Allah dengan jujur dan keinginan kuat untuk tidak mengulanginya, insyaAllah dosa kita pun akan diampunkan oleh Allah, sebagaimana firman-nya,

واستغفر الله إن الله كان غفورا رحيما

Mohon ampunlah lepada Allah, sesungguhnya Allah maha pengampun dan penyayang.
Dalam ayat lain Allah berfirman,

فسبح بحمد ربك واستغفره إنه كان توابا


Bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, dan mohon ampunlah lepada-Nya, karena sesungguhnya ia penerima taubat.
Bahkan jika kita sungguh-sungguh dengan taubat kita dan menjaga ketaqwaan kepada Allah, maka Allah pun nantinya akan memberikan penghidupan yang baik berupa sorga,

للذين اتقوا عند ربهم جنات

Bagi mereka yang bertakwa, disisi Allah kebun-kebun (sorga)
Selain itu, di dunia ini sekali pun, Allah tidak akan mengadzab kita selama kita senantiasa memohon ampun kepada Allah dan menjadikan syariat nabi sebagai tuntunan hidup.
Allah berfirman,

وما كان الله ليعذبهم وأنت فيهم وما كان الله معذبهم وهم يستغفرون

Maka tidaklah Allah akan mengadzab mereka sementara engkau ada bersama mereka (wahai Muhammad), dan tidak pula Allah akan mengadzab mereka sementara mereka senantiasa memohon ampun (kepada Allah).
Demikianlah istighfar mempunyai peran yang sangat penting dalam hidup kita. Bahkan kebiasaan istighfar ini merupakan ciri-ciri hamba yang dicintai oleh Allah.
Allah berfirman,

والذين إذا فعلوا فاحشة أو ظلموا أنفسهم ذكروا الله فاستغفروا لذنوبهم ومن يغفر الذنوب إلا الله ولم يصروا على ما فعلوا وهم يعلمون

Dan mereka yang jika melakukan kejelekan atau mendholimi diri mereka, segera ingat kepada Allah dan memohon ampun atas dosa-dosanya. Dan siapa yang mengampuni dosa selain Allah, dan tidaklah mereka mengulangi (kesalahan) yang mereka lakukan, dan mereka mengetahui.
Demikianlah janji Allah bagi mereka yang bertaubat dengan taubat sesungguhnya. Bukan yang bertaubat kemudian mengulangi kesalahan. Atau dalam masyarakat kita sering disebut sebagai taubat sambal.
Maka, sebagai muslim yang baik hendaknya kita senantiasa membiasakan diri untuk selalu memperbanyak istighfar kepada Allah.
Rasulullah yang sudah Allah jamin kemaksumannya, beliau beristighfar seratus kali dalam sehari.
Beliau rasulullah Muhammad salallahu ‘alaihi wassalam bersabda,

وإني لأستغفر الله في اليوم مئة مرة

Dan sesungguhnya aku memohon ampun kepada Allah dalam sehari sebanyak seratus kali.
Dari Ibnu Umar, diriwayatkan bahwa Rasulullah sering beristighfar dengan ucapan berikut,

رب اغفر لي وتب علي إنك أنت التواب الرحيم


Ya Allah, ampunilah aku dan aku bertaubat (kepada-Mu), sesungguhnya Engkau maha pengampun dan penyayang.
Ibnu Mas’oed berkata bahwa, Rasulullah juga sering bersitighfar dengan bacaan,

أستغفر الله الذي لا إله إلا هو الحي القيوم وأتوب إليه


Aku mohon ampun kepada Allah, Zat yang tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Ia, yang maha hidup dan terus mengurus (makhluk-Nya), aku bertaubat kepada-Nya.
Sementara istighfar harian (sayyidul istighfar) yang sering dibaca rasulullah adalah,

اللهم أنت ربي لا إله إلا أنت خلقتني وأنا عبدك وأنا على عهدك ووعدك ما استطعت أعوذ بك من شر ما صنعت أبوء لك بنعمتك علي وأبوء بذنبي فاغفر لي فإنه لا يغفر الذنوب إلا أنت

Ya Allah, engkau adalah Rabb- ku, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau. Yang menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan memenuhi janji-janjiku kepada-Mu sepenuh kemampuanku.Aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan jelekku. Aku mengakui nikmat yang Engkau berikan kepadaku, dan aku pun mengakui dosa-dosaku. Maka ampunkanlah aku, karena sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.
Rasulullah bersabda,

من قالها من النهار موقنا بها فمات من يومه قبل أن يمسي فهو من أهل الجنة ومن قالها من الليل وهو موقن بها فمات قبل أن يصبح فهو من أهل الجنة

Barang siapa yang membacanya (sayyidul istighfar di atas) pada siang hari dan ia yakin dengannya kemudian meninggal pada hari itu sebelum sore, maka ia merupakan ahli sorga. Dan barang siapa yang membacanya pada malam hari dan ia yakin dengannya kemudian meninggal sebelum subuh, maka ia merupakan ahli sorga.
Suatu janji dan ganjaran yang cukup menggiurkan bagi hamba yang merindukan sorga Allah.
Dari Tsauban radi’allahu anhu, diriwayatkan bahwa rasulullah biasanya beristighfar tiga kali setelah sholat, kemudian membaca,

اللهم أنت السلام ومنك السلام تباركت ياذا الجلال والإكرام

Ya Allah, atas-Mu keselamatan, dari-Mu keselamatan, keberkatan atas-Mu wahai yang maha mulia dan agung.
Dari Ai’syah diriwayatkan bahwa sebelum meninggal, Rasulullah banyak beristighfar dengan mengucapkan,

سبحان الله وبحمده أستغفر الله وأتوب إليه

Maha suci Allah dengan segala kemuliaan-Nya, aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.
Jika Rasulullah sedemikian banyaknya beristighfar kepada Allah sementara beliau adalah manusia paling suci dan sudah dijamin sorga oleh Allah, maka bagaimana dengan kita?.

Disunting dari رياض الصالحين من كلام سيد المرسلين-للإمام أبو زكريا يحيى بن شرف النووي

0 comments